Monday, December 22, 2008

Berakhirnya Ekonomi (the End Of Economics)


Salah satu instrumen yang digunakan dalam sistem perdagangan internasional adalah menggunakan instrumen mata uang dollar AS. Setelah krisis ekonomi global terjadi setelah Perang Dunia II, melalui pertemuan Breton Woods dirancanglah sebuah sistem mata uang dollar sebagai mata uang utama dalam perdagangan dunia, sekaligus menjadikan World Bank, International Monetary Fund (IMF) sebagai pengendali sistem keuangan internasional. Perjanjian Breton Woods pada tahun 1973 kemudian dihapuskan ketika Amerika Serikat secara unillateral memutuskan bahwa Dolar Amerika tidak perlu lagi didukung oleh emas. Sejak itulah Dolar Amerika tidak bedanya dengan lembaran kertas saja.

Dengan mata uang dollar AS, Amerika Serikat memegang kekuasaan luar biasa yang sangat tidak proporsional. Dengan kertas yang disebut Dolar AS, mereka bisa membeli berbagai komoditi seperti minyak, gas, aluminium, emas, dll dari negara-negara lain di dunia. Jika mereka perlu lebih banyak komoditi, mereka tinggal mencetak saja lagi. Jadi sistem semacam ini amatlah tidak adil dan tak bermoral.
Hal ini telah mengeksploitasi model perdagangan dengan sistem pembagian kerja internasional. Surplus ekonomi bagi sekutu-sekutu Amerika terus terjadi, yang berdampak pada ketidakseimbangan perdagangan global. Negara-negara miskin tidak mampu melakukan ekspor tanpa didukung impor sehingga negara-negara miskin mengalami ”a vicious circle of import”.

Akibatnya negara-negara miskin memiliki tingkat ketergantungan yang begitu kuat terhadap negara-negara maju. Sistem keuangan internasional yang dirancang pasca Perang Dunia II dalam Breton Woods, telah melahirkan ketidakadilan neraca keuangan global. Defisit terus menimpa negara-negara miskin dan surplus keuangan terus ditarik ke negara-negara maju.

Karena dunia kini dibanjiri terlalu banyak dolar. Dalam pasar-pasar uang saja, terdapat gelembung dolar AS yang berjumlah 80 triliun dolar AS pertahun. Jumlah ini 20 kali lipat melebihi nilai perdagangan dunia yang jumlahnya sekitar 4 triliun dolar AS pertahun. Artinya, gelembung itu bisa membeli segala yang diperdagangkan sebanyak 20 kali lipat dari dimensi yang biasa. Gelembung ini tentu akan terus membesar dan membesar. Anda tidak perlu terlalu bijak untuk memahami bahwa gelembung itu suatu saat akan meledak dan pecah, dan terjadilah keruntuhan ekonomi global yang niscaya lebih buruk daripada depresi ekonomi tahun 1929.

Sebagai perbandingan yang kontras, emas adalah logam yang berharga. Nilainya tidak bergantung pada negara mana pun, bahkan tidak bergantung pada sistem ekonomi mana pun. Nilainya adalah intrinsik dan dapat dipercaya. Oleh karena itu, emas adalah mata uang yang dapat menjamin kestabilan ekonomi dunia.

Sistem keuangan global sudah berkembang melebihi batas. Dengan perdagangan ”kertas berharga yang turunan sekunder” (secondary derivatives papers), sistem keuangan dunia menjadi tidak ”favorable” kepada sektor riil karena ”money makes money” lebh tinggi hasilnya. Maka, kalau anda punya uang akan lebih tertarik untuk memainkannya di bisnis keuangan ketimbang membangun bisnis di riil sektor. Perdagangan kertas berharga tersebut adalah barang maya, hanya ilusi, tidak nyata, tidak terkait dengan bisnis riil. Ini yang menyebabkan terjadinya gelembung ekonomi dunia.

Apa akibatnya? Sektor riil lambat bergerak, kecuali di China yang menganut paham berbeda, tidak berdasar ”supply and demand”. China tetap memproduksi walau tidak ada permintaan. Alasanya adalah stabilitas keamanan sehingga tidak ada penduduk China yang menganggur, semua bekerja, memproduksi apa saja, mulai dari peniti sampai komponen pesawat terbang. Manajemen 1 miliar penduduk yang ternyata membawa China kepada kekuatan ketiga di era kini.

Sejarahnya, emas dan perak adalah mata uang dunia paling stabil yang pernah dikenal. Sejak masa awal Islam hingga hari ini, nilai mata uang Islam dwilogam itu secara mengejutkan tetap stabil dalam hubungannya dengan barang-barang konsumtif. Seekor ayam pada zaman Nabi Muhammad saw. harganya satu dirham. Hari ini, 1400 tahun kemudian, harganya kurang lebih masih satu dirham. Dengan demikian, selama 1400 tahun, inflasi adalah nol. Dalam jangka panjang, mata uang dwilogam telah terbukti menjadi mata uang dunia paling stabil yang pernah dikenal. Mata uang tersebut telah dapat bertahan, meskipun terdapat berbagai upaya untuk mentransformasi dinar dan dirham menjadi mata uang simbolik dengan cara menetapkan suatu nilai nominal yang berbeda dengan beratnya.

Kita harus kembali kepada Sistem perekonomian berbasis komoditi riil, dimana dinar dirham hanyalah salah satu komponen penting. Ada “5 pilar sistem ekonomi berbasis emas” akan menjadi solusi masa depan dunia yang tidak terelakkan. Pertama, “Money (Freely Chosen)” yaitu Mata uang harusnya bebas ditentukan oleh masyarakt penggunanya. Kedua, “Open Markets Infrastructure” yaitu infrastuktur pasar terbuka dimana setiap orang mempunyai hak, seperti mesjid. Ketiga, “Caravans – Open Distribution and Logistic Infrastructure” yaitu jaringan logistik dan distribusi yang terbuka bagi siapa saja. Keempat adalah “guilds – open production infrastructure” yaitu sentra-sentra produksi kerakyatan harusnya mendapat perhatian dari pemerintah untuk menjadi tempat yang layak untuk berproduksi sebagaimana standard global yang berlaku. Kelima adalah “Just Contractual Legal Frameworks (Shirkat and Qirad). Kelima infrastruktur tersebut haruslah dimiliki oleh publik.

Teknologi informasi merupakan sarana yang dapat mengkudeta fungsi perbankan atau istilahnya ”coup de banque”. Anda bisa bayangkan, sebenarnya fungsi perbankan kan amat sederhana, hanya mengadministrasi pencatatan plus dan minus saja dengan sedikit variasi perhitungan, mengapa menjadi raja yang mengatur dan menentukan sektor-sektor lain. Pasti ada yang salah kan. Jaman Nabi dulu, para pedagang lah yang berada di gedung mewah, semntara rentenir itu yang berada di jalanan. Sekarang yang kita lihat terbalik. Para bankir duduk-duduk di gedung mewah, sementara para pedagang kaki lima berceceran di sepanjang jalan, malah kena gusur tibum segala. Maka, jangan salahkan orang lain kalau Indonesia miskin, karena tidak mengikuti ajaranNya padahal Indonesia adalah negara dengan mayoritas muslim di dunia.

Sumber: Prof. Umar Ibrahim Vadillo, Pemimpin Korporasi E-dinar Dotcom, suatu electronic payment system” berbasis emas, yang juga menjabat sebagai Ketua WITO (World Islamic Trade Organization).

Sekilas tentang LIEM SIOK LAN
Nama resmi (menurut dokumen) JUSTIANI. Alumni Teknik Informatika ITB Angkatan 1981, Perempuan dengan Tiga Anak: Annisa Dharma (25Mei1985), Shakina Dharma (19Desember1988), Avicena Farkhan Dharma (2Agustus1998).

Sejak mahasiswi sudah aktif dalam berbagai kegiatan, diantaranya:
Ketua Panitia Speech Contest – Student English Forum (SEF) 1981. Ketua HMIF (Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika) ITB 1982-1983. Wakil Ketua FKHJ (Forum Ketua Himpunan Jurusan – Pengganti Dewan Mahasiswa) periode 1984-1985.

Wednesday, December 17, 2008

Dolar Semakin Tak Menjanjikan Lagi


JAKARTA - Di tengah pesta pora mata uang asing yang menguat tajam, dolar malah semakin ringkih. Mata uang Paman Sam ini justru memasuki masa suram. Dolar Amerika tergilas sejumlah hot currency, seperti euro, yen. Bahkan termasuk rupiah.

Pemangkasan yang dilakukan Bank Sentral Amerika (The Fed) terhadap tingkat suku bunga (The Fed Rate) menjadi megaenergi di pasar saham dunia. Tapi dari sisi nilai tukar, justru berbanding terbalik.

Bagaimana tidak, tingkat suku bunga yang menjadi daya pikat investor dipapak hampir habis, dari 1 persen menjadi 0-0,25 persen. Angka ini lebih rendah dari suku bunga Jepang yang terkenal dengan low rate-nya, di posisi 0,3 persen. Artinya imbal hasil atau yield, baik dari tabungan atau penerbitan obligasi tidak memberikan keuntungan yang berarti.

Akibatnya, pada perdagangan Rabu (17/12/2008), investor berbondong-bondong melepas dolar dan memburu mata uang yang dianggap aman dan menguntungkan. Kondisi inilah yang membuat dolar menjadi gembos seketika.

Pada perdagangan pagi ini, dolar melemah terhadap sejumlah mata uang utama. Terhadap euro, dolar melemah tajam ke posisi 1,4088 per USD. Begitu juga dengan terhadap yen dan poundsterling, masing-masing 99,87 per USD dan 1,5619. Begitu juga dengan mata uang ASEAN dan Australia.

Sejumlah analis menilai tren pelemahan dolar masih akan terus berlangsung hingga awal tahun, bahkan sepanjang tahun 2009.

"Yen dan euro saat ini menjadi pilihan mata uang yang aman. Ini karena Jepang adalah negara kreditor, bukan debitor. Bank di Jepang tidak separang di Amerika," ujar analis valuta asing IDEA Global Kevin Chau, seperti dikutip dari CNNmoney.com.

Para analis juga memproyeksikan, pemangkasan tingkat suku bunga ke posisi terendah dalan sejarah bisa memicu inflasi dalam jangka panjang. Penurunan tingkat suku bunga ini juga bisa menjadi pisau tajam mengurangi nilai aset yang berdenominasi dolar di seluruh jagat dunia.

Sekadar diketahui, saat ini di Amerika saat ini tengah mengalami masa transisi dari presiden terpilih Barack Obama dan presiden demisioner George W Bush. Pada masa transisi, dari November 2008 hingga Januari 2009 ini, membuat The Fed dan Gedung Putih tak mampu membuat kebijakan mutlak. Contohnya, posisi The Fed Rate yang hanya diputuskan target kisaran, bukan besaran pemangkasan.

Padahal, dibutuhkan sikap yang sigap dalam menangani ekonomi Amerika yang naik-turun seperti yoyo. Tentunya ini berbeda sekali dengan rapat The Fed pada Oktober silam. Saat itu, The Fed dengan tegas memangkas suku bunganya menjadi satu persen.

Kendati demikian, pemerintah Amerika tidak akan tinggal diam. Sejumlah instrumen ekonomi akan dijadikan alat untuk mengendalikan pasar finansial yang tengah di ujung tanduk. Salah satunya dengan mencetak dolar Amerika. Tapi, ini akan menjadi ancaman baru. Jika produksi dolar digencarkan, tak ayal dolar akan semakin tidak bergigi. (rhs)

Tuesday, December 16, 2008

Daftar Krisis Ekonomi Dunia Sepanjang Sejarah


Kepanikan 1797
Krisis ekonomi berlangsung selama 3 tahun dari 1797 hingga 1800. Akibat dari deflasi Bank of England yang menyebar hingga lautan Atlantik dan Amerika Utara dan menyebabkan hancurnya perdagangan dan pemasaran real estate di Amerika Serikat dan sekitar Karibia. Ekonomi Inggris terpengaruh akibat adanya pembalikan deflasi selama perang dengan Perancis saat terjadinya revolusi Perancis.

Depresi 1807
Depresi terjadi selama tujuh tahun sejak 1807 hingga 1814. Undang-undang embargo Amerika Serikat 1807 pada saat itu diluluskan oleh kongres Amerika saat presiden Thomas Jefferson memimpin. Hal ini menghancurkan industri yang terkait dengan pengapalan. Kaum federal berusaha melawan embargo ini dan berusaha melakukan penyelundupan di New England.

Kepanikan 1819
Krisis terjadi selama 5 tahun dari 1819 hingga 1824. Ini adalah krisis finansial pertama yang mempengaruhi keuangan Amerika Serikat secara besar-besaran, bank-bank berjatuhan, munculnya pengangguran, dan merosotnya pertanian dan industri manufaktur. Ini juga menandakan berakhirnya ekspansi ekonomi yang mengikuti Perang 1812.

Kepanikan 1837
Berlangsung antara 1837 hingga 1843. Ekonomi Amerika jatuh secara tajam disebabkan kegagalan bank dan kurangnya keyakinan pada uang kertas. Spekulasi pasar menyebabkan bank di Amerika berhenti bertransaksi dalam bentuk koin emas dan perak.

Kepanikan 1857
Terjadi selama tiga tahun hingga tahun 1860. Kejatuhan Perusahaan Asuransi Hidup dan Kepercayaan Ohio menimbulkan ledakan spekulasi di sektor transportasi Amerika Serikat. Lebih dari 5000 bisnis gagal kurang dari setahun sejak terjadinya kepanikan dan kaum pengangguran melakukan protes di kawasan urban.

Kepanikan 1873
Terjadi selama enam tahun disebabkan masalah ekonomi di Eropa mengakibatkan jatuhnya Jay Cooke & Company, bank terbesar di Amerika Serikat. Hal ini juga menimbulkan spekulasi terhadap perang saudara di Amerika. Undang-undang koin 1873 juga memberikan kontribusi dalam jatuhnya harga perak yang menghancurkan industri pertambangan Amerika Utara.

Depresi Berkepanjangan
Sesuai namanya, depresi ini menelan waktu 23 tahun sejak 1873 hingga 1896. Runtuhnya Bursa Efek Vienna menyebabkan depresi ekonomi yang menyebar ke seluruh dunia. Ini sangat penting dicatat dimana pada periode ini, produksi industri global meningkat pesat. Di Amerika Serikat misalnya, pertumbuhan produksi mencapai empat kali lipat.

Kepanikan 1893
Terjadi selama tiga tahun hingga 1896. Terjadi akibat kegagalan Reading Railroad Amerika Serikat dan penarikan investor Eropa terhadap pasar saham serta jatuhnya bank-bank.

Resesi Perang Dunia I
Terjadi selama tiga tahun hingga 1921. Terjadinya hiper inflasi di Eropa menyebabkan kelebihan produksi besar-besaran di Amerika Utara.

Depresi Besar 1929
Depresi yang paling besar dan dikenang sepanjang sejarah. Terjadi selama 10 tahun sejak 1929 hingga 1939. Pasar saham di seluruh dunia saat itu berjatuhan dan bank-bank di Amerika Serikat mengalami kebangkrutan. Jutaan pengangguran bermunculan dan kemiskinan merajalela.

Resesi 1953
Terjadi selama satu tahun. Setelah periode inflasi perang Korea berakhir, banyak uang yang ditransferkan untuk keamanan nasional Amerika Serikat. Berubahnya kebijakan The Fed yang lebih membatasi tahun 1952 menyebabkan terjadinya inflasi yang lebih lanjut.

Krisis Minyak 1973
Terjadi selama dua tahun hingga 1975. Naiknya harga minyak yang ditetapkan oleh OPEC dan tingginya biaya yang dikeluarkan Amerika Serikat pada Perang Vietnam menyebabkan terjadinya stagflasi di Amerika Serikat.

Resesi Awal 1980
Terjadi di awal tahun 1980 selama dua tahun, revolusi Iran membuat melonjaknya harga minyak dan munculnya krisis energi 1979. Pergantian rezim di Iran menyebabkan menurunnya pasokan minyak sehingga harga minyak melambung. Ketatnya kebijakan moneter di Amerika Serikat untuk mengontrol inflasi menyebabkan terjadi resesi lainnya.

Resensi Awal 1990
Terjadi selama satu tahun dimana perdagangan produk industri dan manufaktur menurun.

Resesi Awal 2000
Terjadi selama dua tahun dari 2001 hingga 2003. Keruntuhan bisnis dot-com, serangan 11 September, dan skandal pembukuan menyebabkan krisis di sekitar Amerika Utara.

Depresi Ekonomi 2008
Depresi yang saat ini tengah melanda dunia. Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya naiknya harga minyak yang menyebabkan naiknya harga makanan di seluruh dunia, krisis kredit dan bangkrutnya berbagai investor bank, meningkatnya pengangguran sehingga menyebabkan inflasi global. Bursa saham di beberapa negara terpaksa ditutup beberapa hari termasuk di Indonesia, harga-harga saham juga turut anjlok. Diperkirakan depresi ekonomi kali ini separah/ lebih parah dari depresi besar ekonomi 1929.

3 Pabrik GM Tutup Sementara


MEXICO CITY - General Motors Corp (GM) akan menutup sementara tiga pabriknya di Meksiko karena penjualan yang semakin menurun.

GM mengatakan pabrik di pusat kota di Guanajuato akan ditutup dari 22 Desember hinga 7 Januari. Lalu pabrik di utara kota San Luis Potosi dan Coahuila dari 22 Desember hingga 2 Januari.

Seperti dikutip Associated Press (AP), Selasa (16/12/2008), perusahaan juga mengatakan para pekerja akan diberhentikan sementara. Namun GM tidak menyebutkan julam produksi yang akan ikut dipangkas karena penutupan pabrik tersebut.

Pada Jumat pekan lalu, induk perusahaan GM mengatakan, akan menutup sementara 20 pabrik di sekitar Amerika Utara. Selain itu produksi juga akan ikut dipotong.

Hal ini dilakukan karena kebanyakan industri mobil di AS menghadapi kejatuhan yang paling buruk selama 26 tahun. GM juga melaporkan penurunan penjualan hingga 41 persen pada November. (Susi Susanti/Sindo/rhs)

Minyak Mentah Anjlok, Masihkah Ada Subsidi?

JULI lalu, ketika harga minyak mencapai titik tertingginya di USD147 per barel, rasanya tidak pernah terbayangkan harga minyak akan terjun di bawah USD50 per barel.

Pada setengah tahun pertama 2008, analis energi sibuk memperdebatkan hingga seberapa mahal harga minyak bisa terus mendaki.Saat itu, para investor melikuidasi asetnya di surat berharga Amerika Serikat (AS) akibat krisis kepercayaan pada segala hal yang berbau surat berharga.

Ini karena kertas-kertas surat utang berbasis kredit perumahan berkualitas rendah (subprime mortgage) sudah tidak punya nilai lagi. Minyak, bersama komoditas lainnya seperti emas dan minyak sawit, pun menjadi pilihan untuk berinvestasi (berspekulasi).

Orang yang tidak butuh minyak,beli minyak bukan untuk minyaknya, tetapi untuk memperoleh keuntungan di pasar spot,seperti layaknya bermain saham. Harga emas hitam itu pun terkerek naik melampaui USD100 hingga tembus di titik tertinggi USD147 per barel.

Namun,itu dulu. Kini,para analis minyak memperdebatkan kebalikannya, yakni berapa titik termurah harga minyak di saat resesi ekonomi global seperti ini? Harga minyak di bawah USD50 per barel merupakan level terendah sejak Mei 2005 dan tidak sampai sepertiga dari titik tertinggi harga minyak pada Juli lalu.

Alasan utama penurunan minyak adalah memburuknya outlook ekonomi dunia, terutama ekonomi AS, yang selain merupakan ekonomi terbesar di dunia juga sekaligus konsumen energi terbesar. Memang,permintaan minyak tetap tumbuh di beberapa tempat, seperti China.

Namun, di kebanyakan negara lain, permintaan minyak merosot. Kehausan minyak Negeri Paman Sam yang selama beberapa tahun stagnan, kini tibatiba anjlok signifikan. Banyak kalangan yang sekarang memprediksi demand minyak global akan anjlok tahun depan.

Bahkan, mungkin sudah anjlok pada akhir tahun ini. Penurunan permintaan minyak ini merupakan penurunan pertama sejak 1993. Sementara beberapa kilang minyak baru yang disiapkan ketika harga minyak diprediksi terus naik, justru akan beroperasi dalam beberapa bulan mendatang.

Artinya, pasokan minyak jika tidak segera dibatasi akan melampaui demand-nya. Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mungkin tidak akan mampu untuk segera memangkas produksi minyaknya. Pada Oktober lalu, kartel ini menyepakati memangkas 1,5 juta barel produksi minyaknya sejak 1 November lalu sehingga pasokan minyak global turun sekitar 2 persen.

Namun, penurunan ini baru beberapa waktu lagi bisa berdampak karena butuh waktu lebih dari sebulan bagi kapal-kapal tankerminyakuntukmencapai tujuannya. Apalagi anggota OPEC tidak sepenuhnya mematuhi kesepakatan untuk memangkas kuota produksi ini.

Dari sisi ini,negara-negara kaya penghasil minyak di Timur Tengah terpukul dua kali. Pertama, mereka banyak menderita rugi dari hancurnya pasar surat utang Amerika, sehingga windfall profit minyak sebelumnya yang sempat mencapai USD147 per barel terhapuskan oleh kerugian ini.

Pukulan kedua, harga minyak sekarang di bawah USD50 per barel. Raja Arab Saudi baru saja mengungkapkan level USD75 per barel akan cukup fair. Gagasan ini disambut antusias oleh anggota kartel OPEC lainnya.Pasalnya,merosotnya harga minyak dianggap menjadi penyebab jurang fiskal yang dalam bagi negara-negara produsen minyak.

Jadi,ketika OPEC kembali bersidang pada 17 Desember ini, kuota produksi minyak kemungkinan dipangkas lebih jauh. Namun,Arab Saudi tentu tidak bersedia menanggung semua cost, sehingga produsen minyak besar lain, seperti Iran dan Venezuela, akan ikut dipaksa mengikuti pengurangan kuota produksi ini.

Bagi pemerintah, penurunan harga BBM tentu bisa menjadi peran lain untuk menekan tingginya inflasi.Inflasi menjadi faktor utama yang menggerus daya beli masyarakat akibat kenaikan harga. Sementara daya beli tetap yang efeknya berantai dan saling bergantung, yakni bertahannya daya beli berarti bertahannya tingkat konsumsi yang sejak krisis moneter 1998 lalu menggerakkan sektor riil di Tanah Air.

Di saat seperti ini, ketika ekspor pengusaha Indonesia banyak yang anjlok, terutama ke Amerika, Eropa, dan Jepang, tetap bergeraknya gerbong sektor riil dan eksisnya pasar di dalam negeri menjadi kunci survival bagi industri. Sementara kunci bergeraknya sektor riil adalah tingkat konsumsi masyarakat yang sangat dipengaruhi daya beli.

Disisilain, menurunkan harga BBM, terutama solar yang banyak digunakan oleh industri, bisa membantu menyelamatkan dunia usaha atau sektor industri dari ancaman PHK akibat dampak krisis keuangan global. Dengan menurunkan harga BBM, sektor industri bisa menekan biaya produksi sekitar 15 - 20 persen.

Menurunkan harga solar akan lebih berdampak dari pada menurunkan harga premium yang lebih banyak digunakan sektor transportasi saja. Tentu ironis jika harga BBM tidak segera turun,karena saat ini harga BBM di AS saja sudah lebih murah dibandingkan di Indonesia. Jika memakai patokan kurs di level 11.500 per USD, harga satu liter bensin di AS senilai Rp5.400.

Dengan harga senilai Rp5.400 per liter,maka harga bensin di AS lebih murah Rp100 dibandingkan harga premium di Indonesia yang saat ini Rp5.500. Kalau dolar dipatok Rp11.000 harga BBM di AS bisa lebih murah lagi dibanding Indonesia. Masa rakyat Indonesia sekarang harus menyubsidi pemerintah melalui BBM? Apa enggak terbalik? Malu dong!

Freddy Mutiara
Jurnalis Sindo�
(//rhs)

Ketika Orang Berduit Tertipu

"TERKADANG orang berduit itu mau saja ditipu." Begitulah pernyataan yang meluncur dari mulut Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam- LK) Fuad Rahmany saat ditanya wartawan mengenai kasus kontrak pengelolaan dana(KPD) PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia yang telah merugikan sejumlah nasabah Bank Century.

Komentar Fuad tampaknya bisa diterima. Sebab, belakangan ini banyak sekali orang kaya yang tertipu. Mulai dari penipuan arisan sampai yang melibatkan pihak perbankan. Namun,yang pasti penipuan- penipuan bermula dari penawaran keuntungan yang lebih tinggi dari investasi pada umumnya. Istilah ini dikenal dengan "Skema Ponzi".

Ponzi sendiri berasal dari nama seorang pria asal Italia Charles K Ponzi.Pada 1920, Ponzi mendirikan perusahaan jasa Kupon Pos di Boston.Perusahaan yang didirikannya ini menjadi buah bibir karena berhasil meraup USD9,5 juta dari 10.000 investor dalam waktu singkat. Yang dia tawarkan sederhana, hanya menjual surat perjanjian (promissory notes), di mana di dalamnya ada perjanjian untuk setiap senuanginvestorakandibayar 55 sen dalam waktu 45 hari.

Nah, untuk membayar keuntungan yang dijanjikan kepada investor itu, Ponzi mengambilnya dari uang investor baru yang terus masuk ke perusahaannya. Namun, penipuan yang dilakukan Ponzi akhirnya terbongkar sehingga dia mesti menjalani persidangan dengan tuduhan penipuan. Apa yang dilakukan Ponzi dahulu juga banyak dilakukan orang sekarang.

Yang masih hangat tentusajaberitamengenai Bernard L Madoff, yang ditangkap FBI karena melakukan penipuan investasi senilai USD50 miliar. Madoff bukan orang asing di dunia pasar modal. Dia mantan Chairman Bursa Nasdaq. Bahkan, perusahaan yang didirikannya, Bernard L Madoff Investment Securities LLC, pernah menjadi market maker di Bursa Nasdaq.

Terkenalnya Madoff di kalangan investor karena dia dianggap sebagai seorang yang jago berinvestasi, karena selama ini return (imbal hasil) yang diberikan kepada nasabahnya selalu stabil sejak 2005, sekitar 10 persen. Alhasil, banyak perusahaan besaryang menjadi nasabahnya seperti Nomura. Perusahaan sekuritas bonafide di Jepang ini rugi sekitar USD302 juta akibat penipuan Madoff.

Bahkan, bank kenamaan seperti Santander, BNP Paribas,dan Royal Bank of Scotland juga ikut tertipu. Skema Ponzi sendiri banyak dilakukan di Indonesia, mulai arisan berantai lewat internet hingga modus investasi dengan bunga tinggi. Kebanyakan dari manajemen investasi di Indonesia kabur setelah memperoleh dana yang cukup besar dari nasabahnya. Kenapa hal ini bisa terjadi?

Ketua Bapepam-LK juga merasa heran mengapa orang-orang berduit banyak yang tertipu. Padahal, ratarata mereka berlatar pendidikan tinggi, seperti halnya nasabah Bank Century yang menginvestasikan dananya di Antaboga. Fuad meminta kepada masyarakat untuk mengecek dahulu produk investasi yang ditawarkan sebelum nasabah benar-benar masuk." Kita selama ini sudah mengingatkan masyarakat agar berhati- hati dengan penipuan sepertiini," paparnya.

Dalam kasus Antaboga, mungkin kita bisa maklum jika para nasabahnya banyak yang tergiur dengan produk investasi yang ditawarkan. Pasalnya, yang menawarkan produk tersebut adalah institusi bank, di mana mereka mempercayakan uangnya untuk disimpan. Kontrak investasi secara legal pun sudah mereka tanda tangani dengan jaminan dari pihak bank.

"Kami menolak pernyataan bahwa penjualan produk Antaboga oleh Century hanya dilakukan oknum. Kami melihat seluruh institusi Century terlibat dalam penjualan produk ilegal ini," ungkap Koordinator Pengaduan Nasabah Bank Century Gunawan. Hasil pemeriksaan Bapepam- LK bahkan menyatakan institusi Bank Century ikut terlibat memasarkan produk investasi milik Antaboga.

"Marketing tahu, kepala cabang juga tahu.Jadi kelihatannya ini bukan sekedar tindakan oknum," ujar Kepala Biro Pemeriksaan dan Penyelidikan Bapepam-LK Sarjito. Jadi, sepertinya wajar jika nasabah Bank Century saat ini meminta pertanggungjawaban dari manajemen Bank Century.

"Bagaimanapun, si penjual harus bertanggung jawab terhadap dana nasabah," tukas pengamat pasar modal Felix Sindhunata. Artinya, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang mengambil alih Bank Century tidak boleh lepas tangan terhadap nasib nasabah Bank Century yang menginvestasikan dananya di Antaboga.

Minimal, membantu meminta pertanggungjawaban kepada pemilik Antaboga. Jika hal ini tidak dipenuhi, sepertinya langkah hukum merupakan jalan terbaik yang mesti diambil para nasabah Bank Century.

3 Jurus Marketing Atasi Beban Krisis

JAKARTA - Mendekati kondisi ekonomi yang semakin berat di awal tahun, pelaku pasar perlu mengedepankan pendekatan low budget high impact. Yakni strategi marketing yang murah tetapi efektif dalam menggaet pelanggan.

Adapun dengan cara tersebut akan lebih mudah untuk meminimalisir beban yang lebih besar lagi akibat krisis finansial global yang terjadi.

Hal tersebut disampaikan Chairman and Founder MarkPlus Hermawan Kartajaya, kepada wartawan, di Hotel Ritz Carlton, Pasific Place, Kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (11/12/2008).

"Menghadapi ekonomi yang makin sulit, pelaku marketing dituntut melakukan segala bentuk efisiensi dan lebih inovatif," ujarnya.

Hermawan menuturkan, ada tiga hal yang harus diperhatikan para pelaku pasar di tahun depan. Pertama, resesi ekonomi global yang menuntut pasar untuk melakukan konsolidasi agar tidak tersungkur di tengah persaingan.

Kedua, perlunya intergrasi antarnegara ASEAN. Ketiga, memasuki pemilu tahun depan diperlukan adanya retribution how wealth, di mana para politisi akan mengalirkan dananya ke grass root yang membuat kondisi market semakin membesar.

Outlook 2009

Dia pun memperkirakan, outlook di tahun 2009 nanti akan memasuki beberapa fase, di antaranya kuartal pertama memasuki periode emergency. Kuartal kedua dan ketiga masa critical point yang merupakan masa paling penting bagi pelaku pasar untuk mendapat pelanggan baru.

Sementara kuartal terakhir adalah masa yang merupakan kesempatan bagi sebuah brand untuk menjadi lebih menarik dan menunjukkan keunggulannya.

Intinya, lanjut Hermawan, para pelaku pasar di tahun depan bukan lagi mengedepankan strategi get, keep, and growth, melainkan keep, get, and growth. (ade)

Menkeu: Pemerintah Tidak Ambil Untung!


JAKARTA - Tudingan pemerintah mengambil untung dari penurunan harga BBM bersubsidi jenis solar dan premium dibantah oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang juga selaku pelaksana tugas menko perekonomian.

"Pemerintah tidak cari untung dalam hal ini, pemerintah menjalankan perintah Undang-Undang. Harga BBM akan ditetapkan sesuai dengan pengumuman yang telah disampaikan pada Minggu 14 Desember lalu," tuturnya, di Gedung MPR/DPR, Selasa (16/12/2008).

Menurutnya, kalau ada perbedaan positif harga yang berlaku dengan yang terjadi di pasar internasional maka akan menjadi masukan bagi pemerintah. Pemasukan tersebut, kemudian akan dilaporkan dan diaudit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan akan disampaikan ke masyarakat yang kemudian dilihat oleh DPR.

Namun, apabila yang terjadi harga dalam negeri lebih rendah dari yang seharusnya, maka subsidi akan dibayarkan sesuai dengan ketentuan. "Sesuai UU No 41 APBN, itu terjadi untuk solar, premium, dan minyak tanah," jelasnya.

Sri Mulyani mengatakan, penurunan harga premium dan nilai tukar serta faktor lain yang menjadi aspek penentuan harga BBM, akan di-review oleh Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro setiap bulan.

"Dengan harga yang sekarang terjadi dan kalau nilai tukar tetap akan bisa terjaga stabil, maka dimungkinkan harga itu akan bergerak sesuai dengan nilai yang ada di internasional dan kemudian dikonversi dengan harga dalam negeri," papar Sri Mulyani. (rhs)

Pengangguran di Filipina Bertambah


MANILA - Ekonomi yang semakin melambat mau tak mau membuat angka pengangguran di Filipina menjadi meningkat 6,8 persen, naik setengah persen dari tahun sebelumnya.

Seperti dikutip dari AFP, Selasa (16/1/2/2008), berdasarkan data statistik nasional sebanyak 34,5 juta pekerja juga terancam kehilangan pekerjaan, dari target sebelumnya 37,1 juta orang bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 33,7 juta di Oktober 2007.

Alhasil, perekonomian pun hanya tumbuh sebesar 4,6 persen selama sembilan bulan akibat krisis global, bila dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 7,2 persen.

Data tersebut pun mengungkapkan bahwa dari jumlah tersebut, hampir setengahnya para pekerjanya bekerja di sektor jasa dan pelayanan, 35,7 persen bekerja di sektor perikanan dan peternakan, dan 14,7 persen di sektor industri.

Meskipun tingkat pengangguran di Filipina tertinggi secara year on year, namun pada Oktober sempat turun dari 7,4 persen yang tercatat pada Juli. (ade)

Penurunan BBM Tak Langsung Dongkrak Dunia Usaha


JAKARTA - Penurunan harga BBM bersubsidi tidak serta-merta dapat mendongkrak dunia usaha. Ada tiga tahap yang harus dilakukan pemerintah dalam membentengi sektor riil. Dua di antaranya sudah dilakukan.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang juga selaku pelaksana tugas menko perekonomian, setiap proses penetapan harga BBM, pemerintah� menyadari tiga hal yang harus dijaga.

Pertama, sektor riil dan daya beli masyarakat. Dalam hal ini, kata penurunan harga minyak mentah dunia yang terjadi akibat pelemahan permintaan dunia, sudah dimanfaatkan pemerintah dengan menurunkan harga premium dan solar. "Ini sudah dilakukan oleh pemerintah, seperti disebutkan sebelumnya," ujar Sri Mulyani, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (16/12/2008).

Aspek kedua yakni, kondisi psikologis masyarakat. Kalau harga turun masyarakat akan senang. "Waktu harga naik jadi USD140 per barel, masyarakat dan dunia usaha pasti akan keberatan, jadi pemerintah harus jaga titik keseimbangan dan menjaga daya beli dan kegiatan ekonomi," jelas Sri Mulyani.

Jika tidak dijaga maka harga minyak akan bergerak terlalu dramatis, dan itu akan menimbulkan persoalan di masyarakat dan dunia usaha. "Pemerintah pasti akan melakukan dengan hati-hati untuk mempertimbangkan aspek psikologis dan sustainbilitas," ucapnya.

Aspek yang ketiga, mengenai harga menyangkut APBN. Dalam UU APBN 2008 dan 2009, disebutkan mengenai subsidi, tapi karena saat itu disebutkan harga minyak USD80 per barel dengan nilai tukar Rp9.300 per USD.

"Sekarang harga keduanya bergerak. Oleh karena itu, dalam pengelolaan harga BBM juga harus dilihat dalam konteks APBN secara keseluruhan," tutur Menkeu.

Kendati demikian, secara keseluruhan pergerakan harga setiap bulannya akan dimonitor sehingga masyarakat bisa mendapat kepastian mengenai harga termasuk keinginan pemerintah untuk mengurangi beban dunia usaha semaksimal mungkin dan meningkatkan daya beli masyarakat.

"Namun stabilitas bisa tetap dijaga sepanjang satu tahun. Dari APBN pun hitung-hitungannya tetap bisa diterima karena penerimaan migas yang semula USD80 menjadi USD40-45 per barel, Ini turun sangat tajam," papar mantan direktur IMF ini.

Yang jelas, lanjut Sri Mulyani, pemerintah akan memberikan benefit yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. Namun tetap dijaga konsistensi stabilitasnya sepanjang tahun dengan tidak menutup kemungkinan adanya penurunan terhadap harga premium. (rhs)

Pasar Valas Menanti Kebijakan Bank Sentral AS


JAKARTA - Pelaku pasar di penjuru dunia saat ini tengah menanti kebijakan Bank Sentral Amerika (The Fed). Pelaku pasar lebih banyak melakukan antisipasi.

Hal ini terbukti dari gerak rupiah Selasa (16/12/2008) yang relatif berada di kisaran yang sempit. Nilai tukar rupiah pada perdagangan dibuka melemah 50 poin ke posisi Rp11.100 per USD, dibanding dengan penutupan Senin 15 Desember kemarin Rp10.953 per USD.

Kemudian, sejak siang hingga sore ini, rupiah tetap stabil di posisi Rp11.100 per USD. Tapi, jika dibanding perdagangan kemarin, rupiah sore ini turun tajam sekira 147 poin duduk di posisi Rp11.100 per USD.

Pelaku pasar sepertinya menahan aksinya untuk mengurangi risiko dan cenderung melakukan wait and see, hingga kebijakan The Fed rate.

Sementara, dolar mengalami pelemahan terhadap euro. Pelaku pasar cenderung melepas dolar menanti keputusan The Fed yang berada di level satu persen. Pasar finansial berharap The Fed kembali memangkas tingkat suku bunganya. (rhs)

ICW: Harga Premium Masih Bisa Rp3.500

JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai penurunan harga premium menjadi Rp5.000 masih dirasa belum memenuhi daya beli masyarakat.

Pasalnya, berdasarkan hitungan ICW, premium bisa diturunkan lagi menjadi Rp3.500 dengan harga ICP USD40 per barel.

"Kebutuhan subsidi BBM sebesar Rp80 triliun bisa ditutupi dengan perhitungan memasukkan sisa anggaran subsidi PPN BBM sebesar Rp28 triliun. Maka dengan hitungan tersebut, produksi atau konsumsi minyak sebesar 17 juta kiloliter (kl), bisa menjadi Rp3.059 per liternya," ujar Kepala Divisi Pusat Dana dan Analisis ICW Firdaus Ilyas, kepada wartawan dalam jumpa pers, di Jakarta, Selasa (16/12/2008).

Dia menambahkan, pemerintah seharusnya mempunyai batas atas dan batas bawah harga BBM 2009. Tidak hanya itu, dalam perhitungan harga solar dan premium tidak lagi memakai rumusan MOPS plus alfa, melainkan memakai metode cost plus fee 10 persen margin. Karena, sejauh ini dengan perhitungan metode tersebut ini akan menguntungkan Pertamina dan tidak lagi memberatkan pemerintah.

Selain itu, ICW dalam analisis dalam laporan BPK menemukan penyimpangan dalam subsidi BBM yang merugikan negara sekira Rp56,2 triliun. Potensi penyimpangan tersebut berlangsung pada 2006-2008.

Penyimpangan tersebut terjadi karena Pertamina mendapatkan double budgeting dari pemerintah dari subsidi PPN BBM bersubsidi dan PPN BBM.

Dia juga menilai, selama ini perhitungan harga BBM tidak transparan. Oleh karena itu, di minta untuk transparan dan accountable.

Untuk kelangkaan gas elpiji, ICW menilai, kelangkaan ini sengaja diseting pemerintah karena ada kepentingan elit-elit politik (pengusaha distribusi) yang dekat dengan kekuasaan. Seharusnya, dengan produksi yang mencukupi kelangkaan tidak perlu terjadi.

"Saya menilai, kelangkaan ini bukan terjadi sewajarnya, tetapi ada kepentingan-kepentingan yang bermain di belakang," ujarnya.

Untuk harga elpiji, seharusnya bisa turun sebesar Rp4.000 per 3 kg nya. Selama ini, perhitungan harga elpiji yang mengacu pada Saudi Aramco, tidak tetap karena tidak menggambarkan biasa pokok produksi yang sebenarnya.

Selain itu, kebutuhan gas kita sendiri yang naiknya signifikan tidak perlu lagi mengimpor negara-negara tetangga, tetapi bisa memanfaatkan produksi dalam negeri yang masih cukup besar.

Tidak hanya itu, mengimpor dari negara tetangga ternyata melegalkan praktek trading elpiji yang mendapatkan fee sekira USD100 untuk satu metrik ton dibandingkan didalam negeri sekira USD2 untuk satu metrik ton.

Penemuan-penemuan penyimpangan subsidi BBM ini, akan dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (css) (ade)

Pemerintah Kantongi Kelebihan Anggaran Rp 12 Triliun


Jakarta - Meskipun harga premium dan solar sudah diturunkan masing-masing menjadi Rp 5.000 per liter dan Rp 4.800 per liter, namun pemerintah masih memiliki kelebihan anggaran sekitar Rp 12-13 triliun. Dana ini berasal dari sisa anggaran yang didapat dari kenaikan harga BBM pada Mei lalu.

Hal ini dikatakan oleh Wakil Panitia Anggaran DPR Harry Azhar Azis saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (16/12/2008).

"Saya kira pemerintah tidak fair karena saat harga naik kita dapat penghematan Rp 35 triliun yang kemudian digunakan untuk BLT dan macam-macam, cadangan resiko fiskal pergerakan harga minyak dunia Rp 8 triliun, ditambah dengan cadangan fiskal Rp 9 triliun di APBN," ujarnya.

Menurut Harry tidak adil jika pemerintah menyatakan beban subsidi BBM yang sebesar Rp 130 triliun telah melebihi pagu anggaran APBN sebesar Rp126,8 triliun.

"Sehingga ada sisa Rp 17 triliun. Nah, kalau subsidi BBM naik menjadi Rp 130 triliun dari pagu anggaran Rp 126 triliun, cuma dipakai Rp 4 triliun. Artinya, masih ada Rp 12 triliun sampai Rp 13 triliun dana penghematan dari dana cadangan yang tidak terpakai," jelasnya.

Harry mempertanyakan anggaran belanja subsidi BBM Rp 130 triliun yang naik disebabkan perubahan harga. "Saya tidak persoalkan, tapi kalau Rp 130 triliun itu akibat dari penambahan volume, saya kira pemerintah akan punya masalah pada pemeriksaan," ujarnya.

Harry meminta agar batas atas harga BBM tidak bisa dilepas ke angka maksimum Rp 6.000 per liter. Seharusnya batas atas harga BBM bisa diturunkan menjadi Rp 5.000 per liter.

"Yang menjadi persoalan, keuntungan yang diperoleh Pertamina, cost produksinya hanya Rp 4.500, ada selisih Rp 500 per liter. Selisih Rp 500 itu bukan bagian untuk Pertamina dan selisih itu bukan margin keuntungan karena mereka dibiayai dari cost alpha untuk biaya distribusi sehingga Pertamina tidak boleh ambil keuntungan dari nilai subsidi. Kalau Pertamina memasukkan selisih itu sebagai keuntungan, maka pemeriksaan keuangannya nanti akan bermasalah,'' pungkasnya.

Rupiah Menguat ke 11.000/US$


Jakarta - Setelah tertekan sejak pekan lalu, rupiah akhirnya bisa menguat meski belum beranjak dari level 11.000 per dolar AS. Transaksi valas mulai sepi karena pelaku pasar sudah bersiap-siap libur akhir tahun.

Pada perdagangan valas pukul 17.00 WIB, Selasa (16/12/2008) rupiah menguat 125 poin (1,12%) ke posisi 11.000 per dolar AS. Rupiah hari ini sempat menguat ke 10.900 per dolar AS namun tidak bertahan lama.

Penguatan rupiah ini mengikuti mata uang Asia lainnya seperti yen Jepang menguat 0,31%, won Korea menguat 0,99%, peso Filipina menguat 0,65%, bath Thailand menguat 0,29% dan dolar Taiwan menguat 0,56%.

Penguatan rupiah dan mata uang Asia ini karena pelaku pasar mengantisipasi penurunan bunga the Fed yang diprediksi turun dari 1% menjadi 0,75%.

Penurunan bunga the Fed ini juga akan berimbas positif karena selisih tingkat bunga Indonesia dengan the Fed masih tinggi. Kondisi ini akan memacu investor asing kembali ke pasar modal Indonesia.

ILO: Penggangguran Indonesia Bertambah 650.000 Orang di 2009


Jakarta - International Labour Organization (ILO) memperkirakan pengangguran di Indonesia pada tahun 2009 bisa bertambah 170.000 hingga 650.000 orang atau mengalami kenaikan sekitar 9%. Jumlah yang meningkat ini terjadi karena imbas krisis global.

Hal ini disampaikan oleh Ekonom ILO Indonesia untuk Jakarta, Kee Beom Kim dalam acara laporan studi ILO di Hotel Gren Melia, Jakarta, Selasa (16/12/2008).

"Tahun 2009 diperkirakan ada tambahan 170.000 sampai 650.000 orang yang tidak bekerja, kalau dari sisi pesimis tingkat pertumbuhannya mencapai 8,6% sampai 9%," katanya.

Bahkan ia menambahkan jumlah pengganguran dunia pada tahun depan akan meningkat menjadi 21 juta orang.

Ia mengakui selama 3 tahun terakhir jumlah pengangguran di Indoensia memang sudah menurun. Begitu juga di sisi tenaga kerja informal yang telah menurun selama 5 tahun terakhir.

Namun gara-gara krisis global saat ini, potensi penggangguran diperkirakan akan bertambah. Ia mencontohkan sektor ekspor-impor, yang mencetak PHK sebanyak 15.000 orang pada 2008. Lalu sektor tekstil sekitar 14.000 orang dan sektor furnitur dan kerajinan sebanyak 35.000 orang pada tahun ini.

Hingga Februari 2008 angka pengangguran Indonesia mencapai 9,43 juta orang, sedangkan pada Agustus 2007 pernah mencapai 10,01 juta orang.

"Jumlah orang miskin akan meningkat, dengan penghasilan hanya US$ 2 per hari kelompok yang paling rentan adalah anak muda, tahun 2007 saja banyak anak muda yang tidak dapat pekerja," jelasnya.

Bahkan potensi pemutusan hubungan kerja akan terjadi sektor tenaga kerja migran, misalnya Malaysia akan memecat 300.000 tenaga kerja migran yang tentunya akan mempengaruhi pasar tenaga kerja tahun depan termasuk Indonesia. "Kemiskinan bertambah, akan meningkat buruh anak," ucapnya.